Bupati Butur Melihat Uji Coba Dua Mesin Modern Pengolahan Ore

SultraBerkabar.com
15 Mei 2024 00:41
2 menit membaca

Butur – Bupati Buton Utara (Butur) Muhammad Ridwan Zakariah, melihat uji coba dua mesin modern pengolahan ore atau bijih nikel, pada Selasa (14/5/2024). Kedua mesin modern ini yakni Technology Pirometalurgi dan Hidrometalurgi.

Ridwan Zakariah melihat langsung pengolahan yang dilakukan ole PT Tanjung Indah Buton (TIB). Rencana dalam waktu dekat Pemerintah Daerah (Pemda) Buton akan menjalin kerja sama dengan PT TIB.

Karena Pemda Buton berencana akan membangun pengolahan mineral/logam (smelter) di daerahnya.

Dua mesin modern ini menggunakan teknologi rendah karbon dan ramah lingkungan serta adopsi sumber energi yang bukan berasal dari batu bara sehingga akan meminimalkan emisi di lingkungan sekitar smelter.

Menurut Dirut PT. TIB Alman Susmanto, pengoperasian fasilitas mesin tersebut secara signifikan akan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Kurang lebih sebesar satu juta ton CO2EQ per tahun dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar batu bara.

“Kami berkomitmen untuk menggunakan sumber energi alternatif rendah karbon untuk semua kebutuhan energi logam yang baru, meskipun pilihannya lebih mahal tapi sebisa mungkin menghilangkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar” ucap Alman.

Sementara, Ridwan Zakariah menyampaikan, bahwa keberadaan smelter ini akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah serta perekonomian masyarakat di Butur. Khususnya dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Diperkirakan ribuan tenaga kerja akan terserap untuk mengoperasikan smelter tersebut. Kemudian kami utamakan sebagian besar tenaga kerja berasal dari masyarakat lokal,” ujar Bupati Butur.

Lanjut Ridwan, bahwa tentunya Pemda juga akan berupaya meminimalisir dampak lingkungan yang akan terjadi dengan menerapkan pertambangan berkelanjutan.

“Pertambangan berkelanjutan bukan hanya tentang memproduksi mineral atau sumber daya alam dengan cara yang lebih berkelanjutan, namun juga tentang mengambil tanggung jawab sosial dan lingkungan yang lebih besar dalam konteks yang lebih luas,” cetus Bupati.

Hal ini mencakup pengurangan pencemaran air dan udara, pengelolaan limbah dan sampah secara bijak, pelestarian habitat alami dan tindakan lain yang mendukung kelestarian ekologi.

“Tentunya, Kemudian dari aspek sosial, dimana Pemda harus memastikan juga bahwa masyarakat lokal mendapatkan manfaat dari pertambangan, mendukung pendidikan dan kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja, serta terus berkonsultasi dengan masyarakat lokal, “ pungkas Ridwan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
error: Terkunci