Dibaca: 108
Konawe – Motif dan identitas pria yang menerobos barisan Presiden RI Joko Widodo pada saat sesi wawancara bersama sejumlah wartawan di RSUD Konawe, Selasa (14/5/2024).
Usut punya usut, pria tersebut bernama Mahyuddin (50) merupakan warga Desa Awuliti, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe. Alamat itu berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang beredar di media sosial.
Saat berupaya dikonfirmasi, Mahyuddin mengaku memiliki dua tempar tinggal, yakni di Kabupaten Konawe dan Kota Kendari. Saat ini dirinya lebih menetap di Kendari.
“Iya saya sering pulang balik. Rumah saya ada di Kendari dan Konawe,” ucap Mahyuddin saat dikonfirmasi Sultraberkabar.com.
Motif Mahyuddin nekat menerobos barisan presiden sambil menarik Jokowi, karena dia mengaku gajinya tidak pernah dibayar selama delapan tahun oleh negara.
“Benar. Gaji saya tidak pernah dibayar selama delapan tahun,” ujarnya.
Mahyuddin terangkat ASN kemudian menjadi Sekretaris Desa (Sekdes) di Awuliti, Kecamatan Lambuya. Delapan tahun itu tidak mendapatkan gaji dari negara terhitung sejak 2017 sampai dengan sekarang.
“Saya tidak pernah mendapatkan gaji dari tahun dari 2017 hingga sekarang,” ucap Mahyuddin.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BKPSDM Konawe, Suparjo dalam keterangan resminya menjelaskan, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati nomor : 821.12/24-11 pada tahun 2010, Mahyuddin diangkat sebagai ASN di Kecamatan Lambuya.
Namun, berdasarkan surat dari badan kepegawaian yang terbit pada 6 maret 2012. Pengangkatan ASN dan NIP Mahyuddin dibatalkan oleh negara. Artinya dia dipecat karena tidak memenuhi syarat dan ketentuan dari pengangkatan ASN.
“Karena pengangkatan ASN Mahyuddin tidak memenuhi syarat dan ketentuan. Sebagaiman diatur dalam PP nomor 45 tahun 2007,” jelas Suparjo.
Tidak ada komentar