Opini: Catatan Hitam Ketidakberhasilan Pilkada Konut, Prestasi Banjir Masih Bertahan

SultraBerkabar.com
9 Mei 2024 08:34
Opini 0
2 menit membaca

Konut – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah, Konawe Utara Malah di Landa Banjir. Ini merupakan 3 periode catatan hitam ketidakberhasilan Pilkada Konut, Sehingga Prestasi Langganan Banjir Masih Bertahan

Di usia yang ke 17 tahun dengan 2 orang bupati berbeda tetapi konawe utara masih tetap menjadi langganan banjir di saat musim penghujan ini menandakan Pilkada hanya ajang euforia semata, bukan ajang untuk mencari pemimpin yang dapat memberikan solusi.

Bencana banjir memang tidak dapat di prediksi kapan datangnya, akan tetapi dapat dilakukan upaya pencagahan agar tidak terjadi hal serupa secara berulang ulang.

Persoalan serupa juga terjadi pada tahun 2019 dimana saat itu bencana banjir di konawe utara dinobatkan sebagai bencana nasional, yang padahal setahun kedepannya akan dilangsukan Pilkada 2020. Sehingga tidak salah prestasi langganan banjir telah melekat pada nama Kabupaten Konawe Utara.

Sehingga inilah yang menjadi gundah gulana dari penulis sebagai putera asli konawe utara. Padahal dalam menjelang momentum Pemilihan umum atau Pemilihan Kepala Daerah euforianya sangat tinggi tak jarang menghadirkan cost politik yang sangat besar serta konflik kepentingan antar sesama.

Selain itu Konawe utara merupakan daerah yang kaya akan Sumber Daya Alam akan tetapi malah berbanding terbalik dengan kondisi wilayah yang terjadi saat ini, idealnya daerah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah seharusnya sejalan dengan infrastruktur yang memadai serta dapat dilakukan penangan terhadap resiko bencana alam. Hal ini menandakan bahwa sumber daya alam yang dikelola tidak sehat karena tidak mampu mengatasi persoalan tersebut.

Melalui tulisan ini penulis mengajak kepada seluruh entitas masyarakat untuk lebih cerdas dalam memilih Pemimpin kedepannya, bukan hanya sekedar terlibat euforia sehingga melupakan kewajiban dalam memperhitakan kesejahteraan daerah.

Lebih lanjut penulis berharap agar dalam momentum Pilkada 2024 ini menjadi ajang politik untuk menentukan kepemimpinan Konawe Utara selama 5 Tahun kedepan yang jauh lebih baik dan penulis berharap agar kelak siapapun yang terpilih dapat menempatkan diri sebagai bupati yang layak dan mampu menghadirkan solusi terhadap kemajuan dan kesejahteraan daerah.

Sebagai penutup penulis mengajak kepada seluruh kalangan pemuda dan masyarakat untuk berpartisipasi dan mengawal jalannya Pilkada, mengutip kalimat dari seorang filsuf yunani kuno Plato “Salah satu hukuman menolak berpartisipasi dalam politik adalah, kamu akhirnya diperintah oleh orang yang tidak kompeten”.

Penulis : Aprilianto S.H

Catatan : Tulisan ini adalah kiriman dari pembaca, isi dalam tulisan in sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
error: Terkunci