Dedu Purnomo Tertarik Pinang Marga Saranani untuk Wakilnya di Pilkada Konawe

SultraBerkabar.com
4 Mei 2024 11:58
2 menit membaca

Konawe – Ketua DPD Nasdem Konawe, Dedu Purnomo, tertarik meminang marga Saranani untuk jadi wakilnya di Pilkada Konawe.

Ia mengungkapkan, marga saranani menjadi idamannya, karena tak ada alasan yang lain, baginya orang itu sesosok yang cerdas dan mumpuni.

“Sesosok itu orangnya cerdas dan mumpuni dalam mempertanggung jawabkan pekerjaannya, “ ungkap Dedu.

Jika rekomendasi ditangannya, Dedu tak berpikir panjang akan meminang sang kekasih politiknya itu. Dia menuturkan, marga saranani yang disebutnya ialah orang yang telah lama bergelut di dunia pertambangan.

“Saya juga banyak berdiskusi, dia ternyata sudah lama bergelut di dunia pertambangan,” tutur Dedu.

Lantas apa yang terlintas dipikiran seorang pengusaha itu. Dedu di Konawe terbilang wajah baru, jejaringnya itu membuat publik penasaran, seperti apa strategi politiknya. Tiba-tiba saja dia mendapat rekom sebagai ketua DPD Nasdem Konawe.

Walau tak banyak orang yang mengidolakannya, tetapi nama Dedu diperhitungkan di lingkaran survei JSI 2024. Dedu urutan keenam dengan elektabilitas 2,9% sebagai calon bupati konawe.

Usut punya usut, Dedu ternyata sudah lama berkiprah menemui tokoh masyarakat, pemuda hingga masuk kepelosok desa di konawe. Dia membangun komunikasi sejak tahun 2021, atau terbilang zaman covid-19.

“Saya dari 2021 sudah bergerak ke pelosok desa di konawe. Waktu itu masih wabah covid-19,” cetus Dedu.

Mengenai pintu, Dedu bersikap santai, karena dia masih optimis memegang rekom besutan Surya Paloh untuk sebagai kendaraan politiknya.

“Saya hanya diam saja, di DPP itu banyak anak daerah yang menemui petinggi-petinggi Nasdem. Kalau rejekinya yah alhamdullilah,” ungkapnya.

Ibarat Dedu, bagai bara dalam sekam, menanggapi sebuah perhelatan demokrasi di konawe dia hanya bisa berdoa, agar perhelatan demokrasi berjalan sejuk dengan damai.

“Saya hanya berharap di konawe pesta demokrasi berjalan sejuk dan damai, karena pada intinya semua anak daerah itu baik, kalau bahasa tolakinya itu ‘pada mbe inggitoika’ yah kalau tidak ‘inono toka’, “ tutupnya. (Adv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
error: Terkunci