Kendari – Beredar isu pesan berantai di sejumlah media sosial, jika 50 anak dan remaja dilarikan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) akibat mengkonsumsi obat PCC. Direktur RSJ Kota Kendari, dr. Putu Agustin menepis informasi itu, dia menyebut isu tersebut adalah hoaks.
Hal itu disampaikan dr. Putu melalui media sosial resminya. Dia mengatakan, belum ada pasien anak dan remaja mengalami halusinasi hingga tak sadarkan diri yang mendapat perawatan di RSJ Kota Kendari.
“Informasi itu adalah hoaks, tidak ada satupun pasien atau kasus yang disebut-sebut mendapat perawatan di RSJ Kota Kendari,” katanya, Senin (29/4/2024).
Dia menyebut, obat PCC yang mengandung Paracetamol, Cafein, dan Carisoprodol tersebut terakhir beredar secara bebas pada tahun 2017. dr. Putu menghimbau kepada masyarakat agar tidak menerima informasi yang belum jelas keberadaannya.
“Ada oknum yang tidak bertanggung jawab membuat informasi hoaks, seakan-akan ada 50 anak dan remaja mendapat perawatan di RSJ karena alami halusinasi, dan saya pastikan itu semua hoaks,” sebut dr. Putu.
Berikut pesan berantai yang beredar di sejumlah media sosial :
“Disampaikan kepada teman-teman, saudara, sahabat untuk melakukan pengawasan ekstra terhadap putra dan putrinya yang sejak semalam sampai saat ini RSJ Kota Kendari kedatangan hingga sampai 50 pasien, diantarannya ada anak dan remaja dengan gejala yang sama mereka tidak sadarkan diri dan berhalusinasi, Info yang didapatkan dari pasien mereka telah meminum obat yang disebut PCC (mumbul), obat tersebut didapatkan secara gratis oleh oknum yang mereka tidak kenal dan juga diperjual belikan seharga Rp. 25.000-/10 butirnya untuk diketahui sudah ada korban meninggal dunia yang merupakan siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di Kota Kendari. Untuk meminimalisir jatuhnya korban diharapkan kerjasama dari para orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap Putra dan Putrinya Terima Kasih”
Tidak ada komentar