Konawe – Jarang diketahui, ternyata gunung tertinggi kedua di Sulawesi Tenggara (Sultra) terletak di Kabupaten Konawe, atau tepatnya berada di Desa Nesowi, Kecamatan Latoma. Gunung ini memiliki ketinggian 2.421 Meter di Atas Permukaan Laut (MDPL).
Jika dihitung jari, Pegunungan Tangkelemboke masih terbilang minim dijejaki oleh para pendaki, karena medan yang cukup menantang.
Tahun 2023 lalu, tim Mahasiswa Pencinta Alam (Mahacala) Universitas Haluoleo (UHO) berjumlah 10 orang berhasil mengeksplorasi Gunung Tangkelemboke.
Dari titik Kota Unaaha, jarak perjalanan menuju Gunung Tangkelemboke berkisar 124 kilometer, para pendaki harus menghabiskan berhari-hari mengeksplorasi pegunungan itu dengan dihadapkan berbagai tantangan.
Menurut Mahacala UHO, Pegunungan Tangkelemboke merupakan kawasan karst yang menjadi penampungan air dan mata air dari hulu Sungai Latoma, Ambekaeri, Konawe’eha, dan lainnya di Kabupaten Konawe.
Ketua Tim Penelitian Eksplorasi, M. Ridwan menjelaskan bahwa medan Tangkelemboke yang dihadapi tim eksplorer itu meliputi jalur basah menyusuri sungai bebatuan, air terjun, hutan hujan tropis, di atas ketinggian 2000-an mdpl.
“Riset flora fauna yang dilakukan sepanjang jalur menemukan beberapa spesies endemik yang teridentifikasi maupun yang belum dikenal spesiesnya,” ungkap Ridwan.
Bukan cuman itu, Mahacala UHO juga menemukan flora jenis anggrek, kantung semar, begonia, edelweis, lumut, jamur, berbagai jenis epifit, dan lainnya.
Selain itu, berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi di hutan tropis, hingga fauna yang ditemui meliputi anoa dataran tinggi, Macaca nigra, tarsius, musang, berang-berang.
Kemudian rangkong/hoa, sidat/wiku besar, Pithon reticulatus sepanjang 7 meter, berbagai jenis katak, Apids dorsata, berbagai serangga, kupu-kupu endemik, serta berbagai jenis burung dari ketinggian 200-an mdpl di dekat kampung Nesowi hingga di atas 2.400-an mdpl puncak Osu Nando’oto.
Mahacala UHO berharap kawasan pegunungan Tangkelemboke bisa ditingkatkan statusnya sebagai kawasan cagar alam atau suaka marga satwa bahkan harapan tertinggi bisa dijadikan taman nasional.
Tidak ada komentar